baner majalah

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audiovisual Pada Siswa Kelas Viii.1 Smp Negeri 1 Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Tahun  Pelajaran  2020/2021

Oleh:

Rohmanjanah,S.Pd,M.Si

ROHMANJANAH.png

Abstrak

Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah apakah model pembelajaran copy the master dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII.1 di SMP Negeri 1 Purbolinggo Tahun 2020/2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa model pembelajaran copy the master media audiovisual pada siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Purbolinggo Tahun Pelajaran 2020/2021.

Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Purbolinggo. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan lembar observasi, kuis/tes, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif.

Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran copy the master di kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Purbolinggo, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : Peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan strategi copy the master melalui media audiovisual pada siswa kelas VIII.1 di SMP Negeri 1 Purbolinggo, hal itu dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai siswa pada setiap pertemuan. Hasil persentase nilai tugas menulis puisi siswa dalam belajar Bahasa Indonesia siklus I pertemuan pertama siswa yang tuntas mencapai 65% atau 26 siswa dan siklus I pertemuan kedua meningkat menjadi 77,5% atau 31 siswa. Pada siklus II pertemuan pertama meningkat menjadi 85% atau 34 siswa dan pada siklus II pertemuan kedua meningkat menjadi 90% atau 36 siswa yang tuntas. Aktivitas pembelajaran siswa pada siklus I pertemuan pertama, siswa yang serius mencapai 45% atau 18 siswa, pertemuan kedua mencapai 52,5% atau 21 siswa. Pada siklus II pertemuan pertama mencapai 82,25% atau 28 siswa dan pertemuan kedua mencapai 87,5% atau 28 siswa.

Pendahuluan

Dalam dunia pendidikan bahasa memiliki peran yang sangat penting terutama dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengembangkan kemampuannya untuk mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, serta berpartisipasi aktif dalam masyarakat pengguna bahasa tersebut. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusasteraan manusia Indonesia (Depdiknas, 2006 : 260). Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan adanya suatu layanan pendidikan yang mampu memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungannya. Soedijarto (1993) menyatakan pemberian layanan pendidikan tidak terlepas dari peran guru sebagai orang yang berpengaruh dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk memiliki kemampuan profesional, di antaranya dapat merencanakan program belajar mengajar, melaksanakan dan memimpin kegiatan belajar dan mengajar, menilai kemajuan kegiatan belajar mengajar, dan menafsirkan atau memanfaatkan hasil penilaian kemajuan belajar mengajar serta informasi lainnya bagi penyempurnaan perencanaan kegiatan belajar mengajar.

Untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan dan memimpin kegiatan belajar dan mengajar, diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Subana (2009) mengatakan bahwa penggunaan model pembelajaran yang tepat akan membantu proses belajar mengajar dan memperbaiki ketepatgunaan pengajaran. Oleh karena itu, model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tidak pernah menjabarkan model pembelajaran secara rinci. Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif menentukan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan. Dengan demikian, diharapkan tujuan pengajaran bahasa Indonesia dapat tercapai.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, menulis merupakan salah satu keterampilan dari keempat keterampilan berbahasa. Berdasarkan hierarkinya, menulis menduduki urutan keempat setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Menurut Nurgiyantoro (1988 : 270) kemampuan menulis lebih sulit dikuasai dibandingkan dengan ketiga keterampilan berbahasa lain. Hal tersebut disebabkan dalam menulis dituntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang kompleks baik yang berkenaan dengan persyaratan unsur kebahasaan maupun unsur di luar kebahasaan yang mendukung suatu tulisan, sebagaimana yang dikemukakan Suzanna Alwasilah (2007 : 43) bahwa menulis pada dasarnya bukan hanya sekadar menuangkan bahasa ujaran ke dalam sebuah tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan atau ilmu yang dituliskan dengan struktur yang benar, berkoherensi dengan baik antarparagraf dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca. Menulis adalah sebuah kemampuan, kemahiran, dan kepiawaian seseorang dalam menyampaikan gagasannya ke dalam sebuah wacana agar dapat diterima oleh pembaca yang heterogen baik secara intelektual maupun sosial

Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis. Akhaidah (Vismaia, 1992 : 2) mengemukakan bahwa dengan menulis seseorang dapat mengenali potensi, mengembangkan gagasan, menguasai informasi, mengorganisasi gagasan, menilai gagasan secara objektif, mendorong seseorang belajar aktif, serta membiasakan berpikir dan berbahasa secara tertib. Mengingat betapa pentingnya arti kemampuan menulis bagi masyarakat terutama siswa, maka pembelajaran menulis di sekolah-sekolah hendaknya diperhatikan dan dibina secara intensif. Kemampuan menulis bisa dikembangkan lewat latihan-latihan. Dengan latihan yang intensif, siswa berlatih dan terus berlatih dan tanpa mereka sadari mereka telah memiliki kemampuan menulis. Keterampilan menulis dapat menentukan keberhasilan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dengan menulis, seseorang dapat menggambarkan pola pikirannya terhadap ide dan gagasan yang dihasilkannya. Hal ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan seseorang dalam berbahasa. Seorang pelajar dituntut terampil dalam menulis, serta menuangkan ide dan gagasan pada sebuah tulisan. Maka, pembinaan dan pengembangan keterampilan menulis siswa menjadi tujuan setiap pengajaran di sekolah. Proses menulis lebih dititikberatkan pada pengembangan gagasan yang dicurahkan untuk mendapatkan hasil gagasan yang optimal. Kenyataan di lapangan, guru seringkali mencekoki siswanya dengan berbagai teori menulis dibandingkan dengan latihan-latihan menulis. Padahal, menurut Tarigan (1994 :4) bahwa keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diperoleh melalui proses praktik dan latihan secara teratur. Pembelajaran menulis bisa diawali dengan penggunaan bahasa secara ekspresif dan imajinatif seperti menulis karya sastra (cerpen).

Metodologi Penelitian

Strategi copy the master berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah model untuk ditiru. Model yang akan ditiru ini tidak hanya terbatas pada peniruan lateral, namun ada tahap perbaikan. Tahap peniruan sampai dengan perbaikan inilah yang menonjol dalam strategi ini. Pada dasarnya strategi ini menuntut dilakukan latihan-latihan sesuai dengan model yang ditawarkan, yakni belajar menulis artikel  dengan  model  yang  disukai  dan dekat dengan calon penulis. Pada dasarnya metode  ini menuntut  dilakukan latihan-latihan sesuai  dengan  model  yang ditawarkan (Marahimin,  2001) Dalam proses belajar mengajar, media memiliki fungsi yang sangat penting. Secara umum fungsi media adalah sebagai penyalur pesan. Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya (Sudjana dan Rivai 2001:2). Selain itu, media pembelajaran dapat menambah efektivitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar (Pranggawidagda 2002:145). 

Dengan adanya media audio visual yang menampilkan gambar beserta suaranya akan mempermudah siswa untuk menangkap informasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan inspirasi maupun gagasan yang akan dituangkan dalam menulis sebuah cerpen. Selain itu proses belajar mengajar akan terasa lebih hidup dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan menggunakan media audio . Pembelajaran menulis cerpen yang  menggunakan media audio kurang maksimal digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen karena penggunaan media audio hanya menampilkan sebuah suara yang kurang memaksimalkan potensi siswa dalam menangkap informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan inspirasi dan ide-idenya yang akan digunakan untuk menulis sebuah cerpen.

HASIL PENELITIAN

 Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu Proses pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas  VIII.1 SMP Negeri 1 Purbolinggo  Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021. Hal ini dapat dilihat dari persentase nilai  siswa dalam belajar Bahasa Indonesia siklus I pertemuan pertama siswa yang tuntas mencapai 57,50% atau 23 siswa dengan rata-rata 60 dan siklus I pertemuan kedua meningkat menjadi 70% atau 24 siswa dengan rata-rata 67,5. Pada siklus II pertemuan pertama meningkat menjadi 72,5% atau 29 siswa dengan rata-rata 70,25 dan pada siklus II pertemuan kedua meningkat menjadi 82,5% atau 33 siswa yang tuntas dengan rata-rata 72,25. Keterampilan menulis cerpen siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Purbolinggo  mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran  menulis cerpen melalui menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual. Berdasarkan simpulan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategicopy the master melalui media audio visual pada siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Purbolinggo  telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis kreatif cerpen, maka secara umum disarankan kepada pembaca untuk memanfaatkan media audio visual sebagai salah satu alternatif perbaikan atau peningkatan kemampuan menulis kreatif cerpen siswa yang masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu Proses pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas  VIII.1 SMP Negeri 1 Purbolinggo  Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021. Hal ini dapat dilihat dari persentase nilai  siswa dalam belajar Bahasa Indonesia siklus I pertemuan pertama siswa yang tuntas mencapai 57,50% atau 23 siswa dengan rata-rata 60 dan siklus I pertemuan kedua meningkat menjadi 70% atau 24 siswa dengan rata-rata 67,5. Pada siklus II pertemuan pertama meningkat menjadi 72,5% atau 29 siswa dengan rata-rata 70,25 dan pada siklus II pertemuan kedua meningkat menjadi 82,5% atau 33 siswa yang tuntas dengan rata-rata 72,25.

‘’Kita adalah makhluk yang suka menyalahkan dari luar, tidak menyadari bahwa masalah biasanya dari dalam’’

IMAM AL -GHOZALI

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” Buku Ajar. Padang: FBSS UNP.

Ahmadi, Abu. 1984. Ditaktik Metodik. Semarang: CV. Toha Putra

Aqip, Zainal. 2006.  Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Arief, Darnis dan Khairanis. 2002. “Peningkatan Kemampuan Berbahasa melalui Pendekatan Komunikatif dan Terpadu.” Dalam Buletin Pembelajaran.

Arikunto, Suharsimi. 2001.  Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang: Citra Budaya Indonesia.

Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, Oemar.1982. Media Pembelajaran. Bandung: Tarsito.


 

Page 2 of 2

© PGRI Kabupaten Lampung Timur Powered By Mr.Zen

Pusat Inspirasi Anggota by Puspita-t