baner majalah

Umi Muslihah,M.Pd.I (Waka Humas SMA Negeri 1 Way Jepara)

umi_M.png

Umi Muslihah,M.Pd.I

Waka Humas SMA Negeri 1 Way Jepara

Umi Muslihah,M.Pd.I lahir di desa terpencil Plosojenar salah satu desa di Kabupaten Boyolali, 23 Desember 1969. Anak kedua dari lima bersaudara. Ayah bernama H. Bakrun (alm) adalah seorang Guru DPK di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Braja Asri Kecamatan Way Jepara dan ibunya bernama Hj. Suwarni (alm) adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja keras dengan berjualan getuk lindri sehingga berhasil mengantarkan kelima putrinya menjadi Sarjana dan berfrosesi sebagai guru semuanya. Umi hobby membaca, Umi menikah dengan Haryanto,S.Pd,MM. Dari pernikahan ini  dikarunia Allah empat orang anak yaitu: Khusnaini Azizah, Farid Rizka Nugraha, Fatiya Auliya Abida dan Muhammad Hafiz Dhiyaulhaq.

Pada tahun 1987 Umi mengikuti orang tua hijrah dari Jawa tepatnya dari Boyolali ke Lampung, tepatnya di Desa Braja Asri Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur. Pada waktu itu umi sedang belajar di SPG Muhammadiyah Surakarta kemudian pindah ke SPG Islam YPI Way Jepara.

Dengan kondisi yang serba kekurangan serta kerja keras kedua orang tua, Umi selepas SPG yang awalnya bercita-cita ingin menjadi Guru Bahasa, akhirnya atas saran kedua orang tua melanjutkan kuliah di IAIN Bandar Lampung. Karena orang tua ingin berkeinginan agar Umi menjadi Guru Agama.

Dengan kerja keras dan disiplin dalam belajar, Umi mendapat beasiswa supersemar sehingga  dapat menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Raden Intan dan lulus tahun 1993. Umi memulai karir sebagai guru sejak tahun 1994, menjadi Guru honorer di SMAP Muhammadiyah 1 dan SMP Islam YPI 3 Way Jepara.

Berbekal ijazah S 1 dan dukungan penuh dari suami dan kedua orang tua, pada tahun 1987, Umi mencoba mengikuti seleksi CPNS di Kabupaten Serang yang pada waktu itu masih termasuk salah satu wilayah provinsi Jawa Barat, yang sekarang menjadi Provinsi Banten. Setelah mengikuti seleksi tertulis dan Litsus di Bandung dengan persaingan yang sangat ketat, Alhamdulillah dinyatakan lulus dan mendapat tugas pertama di SMP Negeri 7 Cilegon.

umim1.pngPada tahun 2001 Umi mengajukan permohonan mutasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang untuk dapat mutasi ke SMA Negeri 1 Way Jepara, karena ingin dekat , mendampingi dan mengurus orang tua hingga akhir hayatnya. Alhamdulillah dengan proses yang cukup alot permohonan mutasi dikabulkan. Akhirnya sejak bulan Maret 2001 Umi bertugas sebagai salah satu guru agama di SMA Negeri Way Jepara hingga sekarang. Sejak tahun 2009 Umi mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas di SMA Negeri 1 Way Jepara hingga sekarang.

Semangat belajar Umi tak pernah pupus, bagi Umi belajar itu sepanjang hayat . Pada tahun 2010 dengan bantuan beasiswa dari program SMA RSBI, Umi melanjutkan studi S2 di STAIN Jurai Siwo Metro,  lulus tahun 2012 dengan hasil sangat memuaskan. Menambah bekal ilmu untuk lebih kompeten dan profesional mengabdikan diri sebagai guru agama.

Berbekal ilmu dan pengalaman dalam mengajar sejak tahun 2008 sampai dengan 2020 Umi senang bisa berbagi ilmu dengan Guru-guru PAUD sebagai Tutor UT di Pokjar UT Bandarsribhawono.

Pada tahun 2014 Umi mendapat kepercayaan dari sekolah untuk mengikuti pemilihan Guru berprestasi dan Berdedikasi SMA se Kabupaten Lampung Timur, yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Lampung Timur. Setelah mengikuti seleksi tertulis dan wawancara, Umi terpilih sebagai Juara satu Guru berprestasi tingkat SMA dan mewakili Kabupaten Lampung Timur untuk maju pada kompetisi pemilihan guru berprestasi dan berdedikasi tingkat provinsi Lampung, bersama dengan Dr. Rohmanjanah, S.Pd, M.Si (mewakili Kepala Sekolah SMP) dkk.

Waktu itu pesertanya terdiri dari guru-guru berprestasi dari 13 kabupaten yang ada di provinsi Lampung. Umi satu-satunya peserta yang berasal dari guru agama, harus bersaing dengan guru-guru MIPA, Bahasa maupun IPS. Sehingga awalnya Umi sempat merasa rendah diri. Namun berkat doa , motivasi  dukungan suami, kedua orang tua dan anak-anakku tercinta, Umi menjadi lebih semangat dan tawakal pada Allah SWT.

Umi menulis pengalamannya dalam Best Practice dengan judul “ Peranan Ekstrakurikuler ROHIS Dalam Membangun Generasi Emas Yang Cerdas, Kompetitif dan Berakhlak Mulia”  disertai foto-foto dan video kegiatan rutin harian, mingguan, bulanan maupun tahunan serta prestasi ROHIS SMA Negeri Way Jepara menjadi bukti otentik bahwa Ekstrakurikuler ROHIS benar-benar berperan serta dalam Membangun Generasi Emas 2045 Yang Cerdas Kompetitif dan Berakhlak Mulia”.

Berbekal ilmu dan pengalaman yang sudah didapat Umi bisa melalui  tahapan seleksi portofolio dan tes tertulis dengan lancar. Pengalaman mengajar dan dalam membina ROHIS serta jerih payah yang sudah dilakukan bertahun-tahun dipresentasikan di depan juri dengan percaya diri karena didukung dengan bukti-bukti otentik berupa power point, foto-foto dan video sehingga mendapat nilai plus dari dewan juri. Dilanjutkan dengan wawancara tentang pengalaman Umi dalam mengajar dan membina ROHIS, serta peran di masyarakat sehingga berhasil meyakinkan dewan juri.

umim2.pngSetelah melalui tahapan-tahapan seleksi yang ketat berkat kesabaran serta semangat dan doa orang tua dan keluarga akhirnya berbuah kesuksesan.  Umi berhasil meraih Juara 1 Guru SMA Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Lampung. Alhamdulillah dalam event ini membawa nama baik SMA Negeri 1 Way Jepara dan Kabupaten Lampung Timur.

Inilah prestasi yang diraih pada tahun 2014

  1. Juara ke 1 (Umi Muslihah,M.Pd.I)
  2. Juara ke 2 Guru SMK Berprestasi dan Berdedikasi (Nursito, S.Kom, Mpd).
  3. Juara ke 3 Kepala Sekolah SMP Berprestasi dan Berdedikasi (Dr. Rohmanjanah, S.Pd, M.Si)
  4. Juara ke 2 Kepala Sekolah SD Berprestasi dan Berdedikasi (Nurhayati,M.Pd).
  5. Juara ke 3 Kepala Sekolah TK Berprestasi dan Berdedikasi

Umi menjadi satu-satunya wakil dari kabupaten Lampung Timur untuk mewakili Guru SMA Berprestasi dan Berdedikasi Provinsi Lampung untuk mengikuti kompetisi di tingkat Nasional.

Banyak pelajaran dan pengalaman  yang didapat ketika mengikuti Pemilihan Guru Berprestasi Dan Berdedikasi Tingkat Nasional. Di antaranya adalah dapat belajar dan sharing dengan peserta-peserta dari 34 provinsi, mendapatkan pembinaan dari para pakar pendidikan  di Indonesia diantaranya Prof.Dr. Indrajati , penulis dan pakar kepribadian Mien Uno, Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan M. Nuh, menyaksikan sidang paripurna DPR tahun 2014, serta Upacara pada HUT RI ke 69 di Istana Negara.

Bersama Dr. Ir. Indrajati Sidi, M.Sc teknokrat, pengajar, dan birokrat Indonesia. Dosen di Institut Teknologi Bandung.

Bersama Mien Uno usai sesi Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru.

Guru adalah profesi yang unik karena begitu banyaknya kompetensi yang harus mereka miliki dalam melaksanakan tugasnya mempersiapkan generasi yang akan datang. Sebuah generasi yang tentu saja memiliki tantangan profesi dan budaya sosial yang berbeda dengan sang guru sendiri. Sukses atau tidaknya guru dalam melaksanakan tugas tergantung kepada mereka sendiri.

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap guru harus memiliki integritas yang kuat dalam profesi keguruannya sekaligus meyakini bahwa profesinya sebagai guru merupakan pilihan terbaik bagi dirinya. Dengan begitu, guru bisa bekerja total untuk profesinya, bahkan dia juga harus mampu meyakinkan orang lain untuk mendukung program-program akademiknya, baik dari kolega sesama pengelola sekolah maupun para siswanya.           

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki setiap guru adalah kompetensi sosial, yakni kemampuan mengelola hubungan kemasyarakatan yang membutuhkan berbagai keterampilan, kecakapan dan kapasitas dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hubungan antar pribadi. Signifikansi kompetensi sosial bagi guru bisa dirasakan dalam banyak konteks sosial. Salahsatunya dengan para stakeholder sekolah, termasuk di dalamnya para pelanggan sekolah, pengguna lulusan sekolah, dan tokoh-tokoh masyarakat yang sangat berpengaruh dalam proses pemajuan sekolah. Signifikansi juga dirasakan dengan kolega mereka di sekolah dan para siswa yang prestasinya berada di tangan guru sendiri. Para siswa harus dihantarkan oleh para guru untuk bisa masuk dalam komunitas profesi, jasa, pedagang, atau bahkan harus mampu mempersiapkan para siswa untuk menjadi pengusaha yang sangat membutuhkan relationship dengan masyarakat luas.

Untuk itu, para guru dan calon guru harus memiliki lebih banyak kompetensi sosial, untuk bisa mereka latihkan kepada para siswa, visualisasikan dalam seluruh interaksi di sekolah, dan implementaskan dalam kehidupan profesi serta sosial mereka. Semua kompetensi sosial ini, tidak akan bisa terbina dengan baik jika gurunya sendiri tidak memiliki kompetensi sosial yang lebih baik. Oleh sebab itu, guru dan calon guru harus berlatih untuk menjadi orang-orang yang bisa diterima dalam lingkungannya, berkontribusi terhadap lingkungannya, dan peduli pada para siswanya.

Orang tuaku senantiasa mengajarkan konsep hidup “Tawazun” yaitu hidup seimbang antara memenuhi kebutuhan dunia dan ibadah/akhirat. Maka dari itu untuk mengembangkan dan mengimplementasikan adalah yang bermanfaat bagi manusia lain”.

Kompetensi Sosial, Umi aktif mengelola TPQ Babuttaubah di Ds. Braja Asri sebagai Ketua. Serta aktif di Majelis Taklim ‘Aisyiyah Cabang Way Jepara sebagai Ketua Majelis Tabligh, sehingga secara rutin seminggu sekali membina kajian atau sebagai sukarelawan penceramah di Desa Braja Asri. Sesuai Hadits Rasulullah SAW bahwa “Sebaik-baik manusia

© PGRI Kabupaten Lampung Timur Powered By Mr.Zen

Pusat Inspirasi Anggota by Puspita-t