SMAN 1 Waway Karya menerbitkan buku berjudul Waway Ilmu Waway Negakho sebagai Bukti Karya Gerakan Literasi Sekolah (Gls) Sman 1 Waway Karya. Buku ini terbit untuk menyalakan budaya literasi baca-tulis yang tampaknya begitu sulit. Melalui pelatihan dan komitmen tindak lanjut menulis, guru SMANEWA berusaha menggerakkan ujung penanya, mempertajam pikirannya yang dituangkan ke dalam tulisan esai. Mengapa memoar menjadi salah satu pilihan, sebab memoar terjadi berdasarkan pengalaman penulisnya sehingga penuangannya akan lebih mudah dan natural. Di samping itu, saling dukung antarguru dan tenaga kependidikan dalam penyelesaian tulisan-tulisan ini memberikan hikmah kebersamaan yang erat untuk dapat belajar bersama, bekerja bersama, dan sukses bersama. Semoga kehadiran buku ini menyalakan kembali budaya literasi baca-tulis di SMANEWA khususnya dan di seluruh ruang pendidikan di negeri ini.
Memoar sebagai true story atau cerita nyata tentang kehidupan kita. Hanya saja, memoar lebih menekankan pada kesan dan pendapat atas peristiwa yang telah dialami. Inilah salah satu keasyikannya karena banyak peristiwa yang akan kita angkat dalam tulisan. Barangkali waktu telah membuat kita lupa sebagiannya. Namun, dengan berusaha menuliskanny, akita pasti akan teringat kembali. Bisa jadi ada kenangan yang akan membuat kita tertawa, menangis, sedih, gembira, dan segala jenis perasaan lainnya. Memang, menulis memoar penuh dengan sensasi emosional. Ini akan lebih mudah karena tak ada yang lebih mudah dari menulis sesuatu yang paling kita kuasai. Tidak perlu membuka-buka buku referensi kecuali jika sangat diperlukan. Pasalnya ini betul betul tulisan yang mengupas tantang hidup kita.